UMKM, Internet, dan Media Pemasaran

http://sovira12.files.wordpress.com
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selalu digadang-gadang sebagai usaha yang mampu menopang tumbuhnya perekonomian wilayah. Hal tersebut tidak lepas dari karakteristik UMKM sendiri yang tidak terlalu memerlukan modal besar serta ketrampilan yang memadai sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Karakteristik tersebut menjadikan UMKM berpotensi menggerakkan berbagai jenis kegiatan ekonomi dalam skala luas karena setiap individu atau kelompok memiliki potensi mampu melakukannya.
Namun pada kenyataannya untuk bisa menjalankan sebuah UMKM tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada beberapa rintangan yang kemudian menjadi “bahaya laten” bagi banyak pelaku UMKM. Salah satu “bahaya laten”  yang selama ini seolah tidak pernah terpecahkan adalah persoalan pemasaran. Pelaku UMKM tidak sedikit yang selalu saja kesulitan jika terbentur dengan pemasaran. Peran pemerintah dalam memediasi persoalan pemasaran, baik melalui pameran dagang maupun kunjungan dagang ke berbagai negara, tetap saja belum memberikan solusi yang tepat. Di pihak lain, lemahnya jaringan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM juga semakin menjadikan persoalan pemasaran tidak terselesaikan.
Sejak ditemukannya internet sebagai bagian dari perkembangan teknologi informasi maka interaksi antar berbagai pihak juga semakin mudah. Internet telah mampu menjadikan dirinya sebagai media penghubung antar masyarakat tanpa harus bertemu langsung dengan tidak mengurangi nilai-nilai interaktif sebagaimana tatap muka langsung. Persebaran informasi pun tidak bisa dielakkan lagi. Persoalan geografis yang selama menjadi salah satu persoalan dalam persebaran informasi dan interaksi tidak lagi menjadi halangan berarti.

Pada perkembangannya, internet kemudian dijadikan sebagai media bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya, yang kemudian dikenal sebagai e-commerce. Penggunaan internet sebagai media bisnis tentu menjadi tantangan baru bagi para pelaku bisnis, demikian halnya dengan pelaku UMKM. Keberadaan internet bagi para pelaku UMKM tentu merupakan sesuatu yang penting dalam upaya mencari solusi berbagai persoalan yang menghambat perkembangan UMKM, salah satunya persoalan pemasaran. Internet dapat dijadikan salah satu solusi bagi pelaku UMKM untuk menembus sekat-sekat informasi pemasaran. Melalui internet pelaku UMKM dapat mencari dan berinteraksi secara langsung calon konsumennya. Kondisi ini tentu akan semakin memudahkan pelaku UMKM untuk menyasar segmen pasar yang mereka bidik. Disamping itu, adanya media internet berpotensi mereduksi biaya-biaya yang selama ini bisa jadi banyak dikeluarkan untuk mencari pasar melalui offline.
Media sosial dalam beberapa tahun belakangan menjadi varian baru media internet yang banyak digunakan oleh para pengguna internet (netizen) untuk saling berinteraksi. Penggunaan media sosial oleh masyarakat dunia maya untuk saling menyapa, saling bertukar pikiran, atau sekedar aktualisasi diri telah menjadi trend tersendiri saat ini. Dunia maya telah menjadi riuh dengan adanya media sosial tersebut. Masyarakat berbondong-bondong berintegrasi dengan dunia maya untuk bisa berpartisipasi dalam keriuhan masyarakat dunia maya. Apalagi saat ini masyarakat dengan cukup mudah menyambungkan dirinya dengan dunia maya setiap saat. Handphone yang bukan lagi menjadi barang tertier bagi masyarakat luas semuanya telah menyediakan piranti bagi penggunanya untuk terhubung dengan dunia maya lewat media sosial.
Diantara keriuhan masyarakat dunia maya dalam menggunakan media sosial, tidak sedikit dari mereka telah memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran sebuah usaha. Keriuhan adalah “sasaran empuk” bagi pemasaran. Pun demikian dengan media sosial yang saat ini benar-benar telah riuh dijejali dengan masyarakat dunia maya. Potensi ini yang sudah mulai ditangkap oleh para pelaku UMKM meski belum semua pelaku UMKM mampu mengoptimalkan keberadaan media sosial ini sebagai sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan pemasaran.
Sejauh ini salah satu kendala utama para pelaku UMKM dalam penggunaan media sosial dalam internet untuk memasarkan produk-produknya adalah karena belum mampunya mereka dalam mengoperasikan media sosial tersebut. Hal ini bisa jadi karena keengganan mereka untuk menggunakan media sosial sebagai jalur untuk mencari pasar. Tidak sedikit dari para pelaku UMKM yang masih pesimis dengan keberadaan media sosial untuk mendorong pengembangan pasar UMKM. Pola pikir ini yang membawa beberapa pelaku UMKM masih enggan untuk terlibat dalam media sosial. Padahal bila merujuk beberapa data yang dirilis oleh berbagai lembaga riset maka bisa dilihat bahwa lebih dari separo penduduk dunia telah terhubung dengan dunia maya. Artinya, dengan tidak tersekatnya interaksi antar wilayah menjadikan dunia maya menjadi pangsa pasar yang sangat luas dan siapapun bisa terlibat didalamnya tanpa harus terbentur birokrasi-birokrasi prosedural kewilayahan. Kuncinya adalah bagaimana para pelaku UMKM ini mampu mengomunikasikan produk-produknya dalam display virtual, baik yang dibangunnya sendiri maupun lewat display virtual yang telah banyak disediakan oleh pihak lain.
Internet melalui berbagai variannya, termasuk di dalamnya media sosial, menjadi potensi bagi pengembangan pemasaran pelaku UMKM. Tantangan para pelaku UMKM tentunya adalah bagaimana potensi tersebut menjadi kondisi riil yang bisa mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM. Para pelaku UMKM harus semakin familiar dengan dunia maya. Mereka mau mau tidak mau harus terhubung dengan masyarakat dunia maya agar bisa “menjajakan” produk-produknya ke seluruh segmen pasarnya dimanapun mereka berada karena, sekali lagi, letak geografis sudah dengan jenius diatasi oleh internet.

Tidak ada komentar: