Soal Kuis Dasar-dasar Manajemen


  1. Sebutkan, jelaskan, dan gambarkan hierarki kebutuhan Maslow! Berikan contoh untuk masing-masing hierarki
  2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mendasari lahirnya kekuasaan! Berikan contoh untuk masing-masing faktor tersebut
  3. Sebutkan, jelaskan, dan gambarkan bentuk-bentuk jejaring komunikasi dalam organisasi!
  4. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam pengawasan! Berikan contoh




Selamat Mengerjakan


MEMEREKKAN KOTA

Pembangunan kota dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari karakteristik kota itu sendiri. Pembangunan kota yang mendasarkan pada karakteristik dasarnya sama halnya membangun kota dengan potensi-potensi yang dimiliki kota tersebut. Karakteristik kota maupun potensi-potensi yang dimilikinya pada akhirnya akan menjadi identitas tersendiri bagi pembangunan kota.
Richard Florida, seorang ahli tata kota, dalam bukunya yang berjudul Cities and the Creative Class menceritakan bagaimana proses dirinya ketika dipercaya untuk membangun kembali Kota New York yang “luluh lantak” pasca peristiwa penghancuran Gedung WTC, biasa dikenal sebagai tragedi 9/11. Sebelum memaparkan konsep pembangunan kembali New York, Florida melakukan penelitian terlebih dahulu terkait dengan karakteristik-karakteristik maupun potensi-potensi yang dimiliki oleh New York. Tidak sekedar meneliti karakateristik dan potensi yang dimiliki oleh New York akan tetapi Florida juga membandingkan tingkat keunggulan karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh New York dibandingkan kota-kota lainnya di Amerika Serikat. Tentu dengan melakukan kegiatan tersebut Florida berharap akan menemukan karakter dan potensi unik yang dimiliki oleh Kota New York. Dari basis keunikan karakteristik dan potensi itulah kemudian New York dibangun kembali.

WOM Dalam Retweet

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams    perkembangan mikroblogging Twitter berlari dengan sangat cepat. Hingga bulan September 2011 pengguna Twitter telah tercatat sebanyak 200 juta dengan jumlah tweet sebanyak 230 juta tweet per hari. Hitungan yang lebih detail lagi menunjukkan bahwa jumlah tweet dalam per detik sebanyak 8.900 tweet. Cukup fantastis. Catatan tersebut memberikan gambaran betapa aktifnya para pengguna twitter dalam berkicau. Kicauan tweep sendiri sangat beragam, mulai dari membicarakan kegiatan mereka hingga menginformasikan sesuatu kepada penghuni Twitter. Informasi pun seolah begitu meruah di dunia Twitter.
Ada banyak fitur yang disediakan oleh Twitter yang menjadikan penggunanya terpicu untuk aktif berkicau. Salah satu fitur yang terdapat di dalam Twitter adalah apa yang disebut dengan ReTweet. ReTweet adalah pengulangan sebuah tweet yang dilakukan oleh pengguna Twitter agar tweet tersebut dapat dibaca oleh pengikutnya (follower). Tidak jarang informasi yang diperoleh dari hasil ReTweet pengguna Twitter yang diikuti (following) kemudian di Retweet kembali. Singkatnya, ReTweet yang di-ReTweet. Pengguna Twitter yang tidak mem-follow pengguna Twitter yang berkicau pun dapat membaca kicauan tersebut karena adanya ReTweet ini.

E-commerce dan Problematika Kepercayaan


E-commerce, yang tidak lain adalah aktivitas jual beli yang dilakukan melalui internet, dalam beberapa tahun terakhir mengalami lonjakan aktivitas yang luar biasa. Masyarakat seolah berbondong-bondong memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk melakukan penjualan dan pembelian produk. Kondisi tersebut semakin merebak seiring dengan booming gadget elektronik yang memberikan fasilitas koneksi internet. Handphone adalah salah satu gadget elektronik yang mengalami ledakan produksi dan mempermudah masyarakat untuk mengakses internet.  
Bagi produsen keberadaan media internet telah memudahkan mereka untuk menjangkau konsumen secara lebih luas. Adanya media internet telah meluluhlantakkan sekat-sekat geografis yang selama ini dianggap sebagai penghambat perluasan jangkauan produsen. Kendala-kendala geografis yang antara lain meliputi sulitnya mengakses wilayah-wilayah yang belum memiliki infrastruktur memadai tentu saja mempersulit produsen untuk berinteraksi secara langsung pada pasar. Belum lagi adanya eksistensi negara pada gilirannya juga ikut menyumbang keterbatasan produsen untuk memperluas pangsa pasar dalam konteks adanya sekat geografis. Persoalan geografis selain menyulitkan produsen dalam kaitannya dengan keterjangkauan juga berdampak pada sisi biaya.